( IBC ) ICE BUCKET CHALLENGE adalah sebuah gerakan menyiram tubuh dengan air es, yang saat ini menjadi trend di dunia maya sebagai bentuk inisiatif pengumpulan dana. Kegiatan ini banyak dilakukan masyarakat dunia, mulai dari selebriti, tokoh publik, hingga orang biasa yang dilakukan hanya sekadar untuk bersenang-senang.
Ice Bucket Challenge sebenarnya adalah gerakan dengan tujuan menggalang dana untuk penelitian penyakit ALS atau dikenal dengan Lou Gehrig’s Disease. Aktivitas menyiram air es di kepala akan direkam, dan nantinya, video tersebut akan diunggah di internet, disertai dengan donasi antara US$ 10- US$ 100.
Bagi anda yang ingin melakukan Mandi ES, Ice Bucket Challenge harus lebih berhati-hati, karena beberapa kasus telah menunjukan bahaya bagi kesehatan. Salah satu kasus, yang belum lama ini beredar adalah seorang remaja Amerika Serikat bernama Sergio Cardozo yang dilaporkan meninggal di tempat, setelah melakukan Ice Bucket Challenge bersama kedua temannya.
Sergio Cardozo bersama kedua temannya melakukan Ice Bucket Challenge dengan menggunakan sebuah tong sampah berisi air dingin dan es. Setelah, air dituangkan di atas kepala Sergio, tong sampah yang digunakan, dijatuhkan. Dan meski telah menggunakan pelindung berupa helm untuk kepala, Sergio meninggal dunia karena mengalami cedera pada leher yang tertimpa tong sampah.
Kegiatan yang sedang menjadi trend ini, sebenarnya mempunyai banyak resiko dalam skala kecil, Ice Bucket Challenge dapat menyebabkan cedera mata, yang disebabkan karena adanya gesekan bongkahan kecil es pada kornea. Pelaku juga berisiko mengalami hipotermia karena tekanan air es secara mendadak dan dalam jumlah besar terutama pada bagian kepala.
Ice bucket challenge berbahaya bagi jantung
Siraman air es yang langsung dan mendadak pada kepala juga menyebabkan tubuh shock. Detak jantung pun akan langsung menurun dan menyebabkan ritme kerja jantung terganggu. Dr Daniel Jurewitz, seorang kardiolog dari Santa Barbara mengungkap, inilah yang kemudian bisa memicu masalah pada kesehatan jantung dan kardiovaskular. “Pada orang-orang tertentu, meski secara tidak langsung, hal ini bisa menyebabkan serangan jantung hingga kematian.
Pernyataan Jurewitz sendiri didukung oleh Dr Stephen Wealthall. Menurut Wealthall, menyiram air es pada kepala bisa menyebabkan refleks pada saluran udara untuk menutup laring. Akibatnya, detak jantung menjadi lambat, bahkan menyebabkan seseorang berhenti bernapas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar