Rabu, 21 September 2011

Bensin yang berasal dari kulit jeruk

Para ilmuan sedang gencar meneliti bahan bakar minyak yang berasal dari kulit jeruk kemudian di ubah jadi bensin
Di kala cadangan minyak bumi makin menipis, setiap peneliti seolah kini berlomba untuk membuat bahan bakar dari sumber alternatif. Dan yang terbaru, seorang peneliti asal Inggris berhasil membuat bensin dari bahan dasar kulit jeruk.

Seorang Profesor bernama James Clark menemukan cara untuk memecah molekul dalam kulit buah untuk melepaskan gas yang dikandung kulit jeruk untuk kemudian dikumpulkan dan disuling menjadi produk cair.

Gas-gas ini kemudian digunakan untuk menghasilkan berbagai produk turunan seperti minyak, plastik, bahan kimia dan bahan bakar.

Salah satu molekul yang dinamakan pektin dapat dirubah menjadi bahan bakar kendaraan motor dan juga karbon yang digunakan dalam mesin pemurni air. Limonene, senyawa kimia yang memberikan aroma buah buah jeruk pada sebutir jeruk dapat digunakan untuk kosmetik dan produk pembersih, serta lem.

Profesor Clark mengklaim metode yang dia gunakan dengan memanaskan kulit jeruk atau istilah dia di-microwave juga dapat diterapkan pada berbagai 'limbah' berbasis tumbuhan untuk membuat bahan bakar atau produk lainnya termasuk jerami, kulit mete, kulit apel, kopi atau sekam padi.

"Limbah kulit jeruk adalah contoh yang sangat baik dari sumber daya terbuang. Di Brazil, produsen terbesar di dunia jus jeruk, setengah buah jeruk tersisa sebagai limbah setelah jus dihasilkan. Itu berarti ada sekitar delapan juta ton kulit jeruk per tahun yang dapat digunakan untuk memproduksi bahan kimia dan bahan bakar," ungkapnya seperti detikOto kutip dari Daily Sunday, Rabu (21/9/2011).

Profesor Clark mengatakan kalau dia membutuhkan dana sekitar 200 ribu pounds atau Rp 2,8 miliar untuk membuat 'microwave' yang mampu mengolah sampah kulit jeruk menjadi bahan yng berguna. Dan diperkirakan akan butuh dana sekitar 1 juta pounds atau Rp 14 miliar untuk membuat 'microwave' yang lebih besar guna mengolah 6 ton limbah menjadi bahan berguna.

"Fitur unik dari microwave kami adalah bahwa kami bekerja pada suhu rendah. Kami tidak pernah sampai ke suhu di atas 200 C," kata Prof Clark.

Saat ini, York University bersama OPEC (Orange Peel Exploitation Company) didukung oleh investor dari Brasil dan Spanyol untuk melalukan pengujian lebih lanjut bagaimana membuat sebagian besar limbah yang menggunung dari industri jus buah menjadi bahan yang berguna.

Bila inovasi ini dimassalkan, selain produk-produk yang tadi disebutkan, Prof Clark juga percaya bahwa inovasi ini mendatangkan keuntungan bagi pembangkit listrik yang bisa menggandakan energi yang mereka hasilkan.

Sementara itu, sebuah rekor kecepatan baru juga ditorehkan. Kali ini, sebuah mobil modifikasi Rover 1974 yang menggunakan bahan bakar dari kopi bekas yang mengukirnya.

Mobil yang dijuluki Carpaccino ini mampu meraih 75 mph (120,7 km/jam) di Race Track Elvington dekat York Rabu lalu. Bahan bakar yang digunakan oleh mobil ini dibuat dari 10 kg bubuk kopi sisa yang kemudian diolah untuk kemudian dibakar dan menghasilkan gas yang mudah terbakar.

Gas inilah yang dimanfaatkan sebagai bahan bakarnya. Dengan modal 10 kg bubuk kopi sisa tersebut, mobil ini diproyeksi bisa berjalan sejauh 100 mil (160,9 km/jam). "Mobil tidak hanya berjalan dengan bahan bakar yang digali dari tanah," ujar Juru bicara pembuat bahan bakar kopi ini, Martin Bacon.

Tidak ada komentar: