Presiden SBY tidak begitu melayani desakan di media masa untuk melakukan reshuffle kabinet setiap tahunnya
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merasakan adanya kecenderungan, setiap tahun didorong untuk melakukan reshuffle atau perombakan kabinet. Namun ia memilih untuk tidak melayani tekanan itu.
"Ada kecenderungan setiap tahun saya didorong bahkan ditekan, diramaikan di media massa, agar melaksanakan reshuffle. Saya memilih tidak begitu saja melayani. Itu pilihan saya untuk tidak begitu saja setiap saat melaksanakan reshuffle," kata Presiden Yudhoyono saat membuka Musyawarah Nasional Persatuan Tarbiyah Islamiyah di Jambi, Kamis (22/9/2011) malam.
"Bukan karena saya takut, bukan karena ragu-ragu. Dulu pada periode pertama, saya juga melakukan reshuffle, tetapi dengan alasan dan argumentasi yang bisa dinalar dengan baik," lanjut Presiden.
Kalau hanya sekadar reshuffle, bongkar pasang, ganti-ganti menteri, baik tanpa urgensi maupun alasan, maka hal itu dikhawatirkan justru akan mengganggu kesinambungan, stabilitas, dan efektivitas jajaran kabinet. "Saya memilih untuk tidak setiap saat bongkar pasang kabinet dan mengganti menteri dengan alasan tidak tepat," kata Presiden.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar